Bude Karwo
Kader PKK Harus Tetap Optimis
Ketua Tim Penggerak PKK Prov.Jatim Dra.Hj.Nina Soekarwo MSi mengatakan, kader PKK harus tetap optimis untuk membangkitkan kembali kondisi UP2K yang saat ini bisa dibilang 70 persen kondisinya tidak berkembang. “Kita harus yakin bisa membangkitkan kembali, minimal mengurangi angka 70 persen itu,” tuturnya.
Bude Karwo dalam acara Orientasi Kader PKK se Jawa Timur di Surabaya (26/9) lalu mengatakan, dalam evaluasi yang berdasarkan masukan dari PKK Kab/Kota, kondisi UP2K-PKK yang tidak berkembang itu diantara penyebabnya adalah dampak pergantian kepala desa/ lurah yang diikuti pergantian kader/pengurus Poksus UP2K-PKK.
Akibat pergantian itu, berpengaruh pada kontiunitas tertib administrasi pengelolaan UP2K-PKK. Hal lain adalah tidak adanya subsidi dari pemerintah yang telah berakhir pada tahun 2000 lalu. “Saya mengimbau melalui Ibu-ibu Ketua PKK Kab/Kota agar pergantian Kades/Lurah tidak selalu dibarengi pergantian kader UP2K-PKK,” kata Bude sembari menyebut pihaknya hanya sebatas mengimbau.
Kondisi di lapangan memang demikian, setiap pergantian Kades selalu diikuti pergantian ketua PKK dan unsur kader lainnya. Belum lagi Kades yang menang pilihan itu selalu mengajak orang-orangnya, atau Kades yang kalah tidak mau lagi menjadi kader PKK. “Pergantian kader baru ini tentu secepat itu bisa berlanjut, butuh penyesuaian,” jelasnya sembari menyebut kondisi itu yang membuat ‘Hidup segan mati tak mau’.
Namun demikian, tambah Bude, tidak semua Poksus UP2K-PKK mengalami penurunan, di beberapa daerah justru meningkat menjadi koperasi berbadan hukum, sehingga bisa bermitra dengan BUMN/BUMD atau bank dalam permodalannya. Memang tidak semua mengarah menjadi koperasi, karena di beberapa wilayah justru mnemilih menggunakan sistem pengelolaan UP2K, karena tidak terikat kewajiban sebagaimana dalam AD/ART Koperasi.
Bude menjelaskan, hasil rapat konsultasi di Jakrta 20-22 September 2011 , Ketua Pokja II- TP PKK Pusat memutuskan bahwa bulan bhakti goyong royong dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK lomba pelaksana terbaik kelompok UP2K-PKK tetap dilaksanakan secara nasional, dan mengharapkan dalam pengembangannya perlu menjalin kemitraan dengan dunia usaha melalui CSR.
Sebagai stimulan, TP PKK Prov.Jatim memberikan bantuan modal kepada satu kelompok usaha usaha bersama sebesar Rp 500 ribu dan satu set alat permaianan edukatif PAUD senilai Rp 500 ribu untuk kelompok PAUD di 38 Kab/Kota.
Sebagaimana diketahui, gubernur Jatim telah memfasilitasi pengembangan koperasi wanita di desa/kelurahan masing-masing Rp 25 juta. Program ini hanya terdapat di Jawa Timur, provinsi belum tidak ada. Dan, hasilnya sangat menggembirakan, karena modal stimulan itu ada yang berkembang hingga Rp 125 juta, dari angka semula 8.506 Kopwan di jatim, kini ada tambahan 1.000 Kopwan lagi.
Bude Karwo berharapo agar PKK Kab/Kota membangun kemitraan dengan Kopwan dalam pengembangan usaha sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga dapat mewujudkan Kolompok Usaha Bersama (KUB)-PKK di kab/Kota dengan anggota 5-15 orang yang mempunyai jenis usaha berbasis ekonomi produktif. (ji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar