Selasa, 04 Oktober 2011

edisi-60

Dra. Hj. Nina Soekarwo, MSi
Dekranasda Fokus Tingkatkan Kualitas SDM Pengrajin

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jatim memfokuskan program utamanya pada peningkatan kualitas SDM pengrajin. Hal itu diharapkan dapat berdampak pada peningkatan daya saing.
Ketua Jawa Timur Dra. Hj. Nina Soekarwo, MSi ketika mengukuhkan Hj Wafiqoh Jamilah Busyro Karim sebagai Ketua Dekranasda Kab. Sumenep periode 2010-2015, di Pendopo Kab Sumenep, Kamis (15/9) mengatakan, program peningkatan kualitas SDM pengrajin dilakukan melalui pelatihan peningkatan ketrampilan untuk kerajinan kayu, batik, dan kerajinan yang mempunyai khas budaya daerah, serta fasilitasi pendampingan pengurusan merk dan HAKI.
”Sangat disayangkan pendapatan pegrajin handycraft/ kerajinan yang manual, kesejahteraannya belum terlalu baik. Dekransda harus bisa memfasilitasi sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin,” kata bude Karwo.
Program kedua, difokuskan pada perluasan jaringan pasar, yang dilakukan melalui pameran dan gelar potensi di beberapa event nasional. Sedangkan program ketiga adalah kemitraan, melalui kerjasama antar pengrajin guna mendorong terjadinya kolaborasi dalam transfer teknologi. Selanjutnya Dekranasda juga fokus pada program pemasaran dan peningkatan daya saing.
“Dengan terbentuknya Dekranasda Kab Sumenep diharapkan dapat lebih mendorong para UMKM agar senantiasa meningkatkan kualitas produknya, sehingga mempunyai nilai jual dan kompetitif di pasar global,” harapnya.
Menyadari pentingnya keberadaan industri kerajinan yang merupakan wahana pemerataan pendapatan, penciptaan usaha baru dan lapangan kerja, serta upaya pelestarian budaya, maka usaha untuk mengembangkan UMKM harus selalu dilakukan. “Potensi lokal industri kreatif terus diberdayakan dan dikembangkan,” tegasnya.
Berdasarkan UNESCO, seni kerajinan dikelompokkan menjadi kerajinan tekstil dan kulit, kerajinan logam dan batuan, kerajinan kayu dan serat alam, kerajinan keramik dan gerabah, serta kerajinan materi alam lainnya.
Produk kerajinan merupakan suatu perspektif yang mampu menjadi alternatif penanggulangan masalah, baik di lingkup seni budaya maupun ekonomi. Oleh karena itu Bude Karwo berpesan agar kedepan harus adanya sinergitas program/ kegiatan antara program Dekranasda Provinsi dengan Dekranasda Kab/ kota se Jatim.
Dari data BPS 2010 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim sebesar 71,55 sementara di Kab Sumenep 65,30, angka ini tertinggi di Pulau Madura, selanjutnya Kab Bangkalan 64,52, Pamekasan 64,41 dan terakhir Sampang sebesar 59,58.
Selain industri kecil dan menengah yang berkembang pesat, Kab. Sumenep yang terletak di ujung Timur pulau Madura ini juga mempunyai potensi pariwisata, a.l. wisata budaya dan agama, wisata bahari, wisata alam, serta wisata konservasi, seperti budidaya ayam bekisar dan cemara udang yang hanya ada di Sumenep.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Sumenep KH Busyro Karim mengatakan banyak potensi yang dimiliki Kab Sumenep yang bernilai tinggi, baik ekonomi, budaya daerah, maupun batik, seni ukir, maupun keris.
“Obyek wisata yang unik dan menarik yang diakui dunia/ internasional. Produk batik dan ukiran juga sudah menghiasi hotel dan kantor-kantor, namun semua harus dipromosikan sehingga suatu saat dikenal sampai maca negara. Dekransda diharapkan ikut membantu menggerakkaan pertumbuhan ekonomi kab sumenep yang th 2010 baaru mencapai 5,73 %.masih jauh dibanding provinsi yang sudah mncapai kisaran 7 %..
Ketua Dekranasda Kabupaten Sumenep yang baru dilantik mengatakan, setelah dilantik ini akan berusaha menggali aset, produk unggulan, tempat wisata yang bisa dijual. Selain itu, akan berusaha mendorong para pemahat, pengrajin memaenkan hasil karyanya agar tidak diakui hak ciptanya oleh negara lain. Selain itu anak-anak sekolah akan diberikan pelatihan agar mengenal lebih dalam budaya sumenep. (sil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar