Karya Unggulan Jawa Timur Selalu
Diminati di Ajang Pameran Nasional
Karya-karya unggulan Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Jatim memperoleh respon positif di ajang pameran tingkat nasional. Setiap kali mengikuti pameran tingkat nasional bahkan internasional, hasil karya produk unggulan Jawa Timur selalu diminati. Salah satu bukti suksesnya karya unggulan Dekranasda Jatim itu ketika ikut dalam pameran Kriya Nusantara yang digelar di Semarang (Jateng) pada 5–10 Juli 2011 lalu.
Pameran Kriya Nusantara ini digelar dalam rangka peresmian Gedung Sejarah Lawang Sewu. Pameran dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi Gedung Lawang Seru sebagai objek wisata dan arena pameran sehingga keberadaan gedung ini mampu menarik kunjungan wistawan dan masyarakat umum.
Sedangkan tujuan pameran adalah sebagai sarana promosi dan informasi potensi daerah seluruh Indonesia serta bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk di pasar global. Selain itu, pameran juga bertujuan meningkatkan kecintaan masyarakat pada produk dalam negeri dan memperkenalkan kepada masyarakat tentang potensi pariwisata Indonesia, khususnya provinsi Jawa Tengah serta potensi pariwisata Indonesia pada umumnya.
Produk yang dipamerkan meliputi Kriya Nusantara, Kuliner, Heritage dan Buku itu, dibuka oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono dan dihadiri oleh beberapa menteri antara lain Menteri kebudayaan dan Pariwisata, Menteri Perdagangan dan lain-lain. Selain itu juga dihadiri oleh pengurus Dekranas Pusat serta pengurus Dekranasda Provinsi se-Indonesia dan dihadiri oleh ibu-ibu menteri yang tergabung dalam organisasi SIKIB II. Hanya dua provinsi yang tidak ikut berpartisipasi, yaitu Bangka Belitung dan Aceh Darussalam.
Stan pameran Provinsi Jawa Timur saat itu menempati salah satu ruangan di Gedung Lawang Sewu dengan ukuran 6x4 meter dengan penataan model galeri.
Ketua Dekranasda Jatim Dra Hj Nina Soekarwo saat mengunjungi pameran itu mengatakan, ada 11 produk unggulan yang diboyong dalam pameran yang diikuti oleh 31 provinsi se-Indonesia dan 35 kab/kota se-Jawa Tengah. Yaitu kerajinan glass painting, miniatur boneka tradisional, topeng, pinisi Majapahit, kuningan, kendang, glass pirex, tas eceng gondok, tas anyaman bambu, batik dan perak. “Kami merangkul UMKM binaan Dekranasda dari berbagai daerah di Jatim,” kata Bude Karwo.
Istri Gubernur Jatim ini menyebutkan, misalnya untuk kerajinan glass painting pihaknya memboyong Carnadia Galeria, produsen glass painting dari Surabaya. Untuk kerajinan topeng, merangkul Asmoro Bangun yang selama ini dikenal sebagai salah satu produsen topeng dari Desa Karang Pandang, Kecamatan Pakisaji, Kab Malang.
Khusus untuk kerajinan batik, Dekranasda Jatim menghadirkan batik asal tiga daerah yang memiliki corak berbeda-beda. Yakni Batik Melati asal Pekandangan Barat, Bluto Sumenep. Juga batik tulis Nilo dari Desa Bagoharjo, Nglorok Pacitan. Serta Batik Saraswati asal Jemursari Surabaya.
Dengan keragaman kerajinan yang ditampilkan ini, paviliun Dekranasda Jatim mampu menggaet para pengunjung. Produk UMKM binaan Dekranasda Jatim yang banyak diminati itu di antaranya kerajinan glass painting Surabaya, topeng Malang, miniatur boneka tradisional dari Sidoarjo. “Bahkan batik Jatim dengan corak dan motif khasnya juga diminati warga Jawa Tengah yang notabene adalah provinsi yang selama ini juga dikenal akan pamor batiknya,” tuturnya lagi.
Dengan digelarnya pameran 'Kriya Nusantara' di Lawang Sewu Semarang, menurut Bude menunjukkan Dekranas Pusat dan Dekranasda Provinsi seluruh Indonesia sangat besar peranannya dalam rangka menggali protensi kriya yang berbasis budaya daerah. Selain itu menjadi indikasi antusiasnya upaya daerah dalam mengembangkan potensi kriya berbasis budaya yang sudah tergali serta berusaha mengenalkan kriya berbasis budaya daerah kepada masyarakat Indonesia maupun masyarakat manca negara. [ji]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar