Senin, 05 September 2011

Pemkab Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Peringatan HUT RI dan HUT Ngawi
Pemkab Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ngawi ke 653 dan HUT RI ke 66, Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi menggelar operasi bibir sumbing di RSUD dr. Soeroto. Bibir sumbing atau yang dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan istilah labioschisis ini memang banyak terdapat di Ngawi. Tak heran bila operasi gratis yang dilaksanakan bekerja sama dengan Yayasan Permata Sari Semarang ini mendapat sambutan antusias masyarakat khususnya anak anak dan balita dari Kecamatan Karangjati, Widodaren, Karanganyar dan Pitu.
Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Antik Budi Sulistyono, PKK bermitra dengan Yayasan Permata Sari Semarang yang menerjunkan tim medisnya, untuk membantu tindakan medis yang diperlukan seperti melakukan pembedahan dan penyempurnaan fisik bibir sumbing. Wakil Bupati Ony Anwar Harsono yang juga terlihat dalam operasi ini, mengharapkan bahwa kegiatan bhakti sosial semacam ini sangat bermanfaat, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Dengan operasi gratis semacam ini, masyarakat yang kurang mampu bisa terbantu dan juga bisa merasakan pelayanan kesehatan yang baik,” ungkapnya. “Pemkab Ngawi memiliki rencana, ke depannya Ngawi bisa terbebas dari bibir sumbing. Untuk itu kegiatan kegiatan semacam ini akan lebih ditingkatkan dan mungkin akan diagendakan rutin setiap memperingati Hari Jadi Kota Ngawi dan HUT Republik Indonesia,” imbuhya.
Harapan Wakil Bupati ini juga didukung oleh semua pihak. dr. Hendro Wahyudiono, Direktur Rumah Sakit dr. Soeroto, mengatakan rata rata penderita bibir sumbing di Ngawi memang masih anak anak atau Balita sehingga ketika mereka di operasi pengembalian bentuk bibir ke bentuk normal bisa dilakukan lebih mudah. Hal ini juga diperkuat oleh pihak Yayasan Permata Sari yang berpengalaman untuk melakukan operasi bibir sumbing di beberapa daerah di Jawa Tengah. Menurut Endang Karsono selaku ketua yayasan, cacat bawaan seperti bibir sumbing ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan gizi dan mineral, keturunan dan ketidakmampuan secara ekonomi. Untuk itu pihaknya akan selalu siap untuk membantu bila diperlukan. (Humas Ngawi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar