Senin, 02 Januari 2012

Univ. Wijaya Kusuma Expo NTT

KPDT Expo 2011 Tingkat Nasional di NTB //

Stan UWKS Tampilkan Berbagai
Hasil Penelitian Para Mahasiswa

Pagi itu tim pameran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Selaparang, Kota Mataram di Lombok. Tepat pukul 07.30 WIT pesawat mendarat dengan selamat dan mendapat sambutan hangat dari panitia lokal yang siap mengantar para peserta pameran menuju penginapan di Asrama Haji kota Selong Lombok Timur NTB.
Pameran ini sedianya diselenggarakan mulai 28 September s/d 1 Oktober 2011, karena bersamaan dengan peresmian (soft opening) Bandara Internasional Lombok, acara ditunda sehari.
Karena pemesanan tiket yang tidak mungkin dibatalkan, kedatangan tim UWKS ini terlanjur lebih awal sehari, sehingga dimanfaatkan untuk berkeliling melihat keindahan Pulau Lombok mulai dari menyusuri Pantai Senggigi, melewati dermaga yang akan menuju Gili Terawangan dan kedua pulau disampingnya, memang sangat indah pemandangan pantai Barat Pulau Lombok ini.
Dari Lombok Barat sejauh itu tampak perkebunan Kelapa, Lontar dan sebagian pohon Siwalan mendominir pemandangannya. Perjalanan melintasi pedusunan dan perkampungan di Lombok Tengah, kemudian sedikit melintasi daerah Lombok Timur dengan ibu kotanya Praya dan kembali ke kota Mataram.
Dari sepintas jalan-jalan mengelilingi sebagian Pulau Lombok ini dapat diambil kesimpulan, tidak salah bila Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal memilih lokasi pameran nasional yang untuk pertama kalinya ini (sebelumnya selalu di Jakarta).
Kamis 29 September 2011 pukul 16.00 waktu setempat pameran nasional KPDT EXPO 2011) ini dibuka secara resmi oleh Menteri PDT didampingi Wakil Gubernur NTB dan Bupati Lombok Timur. Acara pembukaan sangat meriah dengan diiringi bunyi-bunyian Kendang Beleq, sebuah kasenian khas masyarakat Lombok yang sangat rampak dan atraktif dalam memainkan peralatan kendang besar yang disandang dengan selendang tenun ikat khas Lombok di depan pemainnya.
Masyarakat Sasak (penduduk asli Pulau Lombok) yang hadir hampir semua mengenakan busana adat yang beraneka warna, menambah keanggunan acara pembukaan. Acara ini dilanjutkan dengan peninjauan oleh rombongan Menteri PDT beserta ibu yang juga mengenakan busana adat suku Sasak.
Stan Universitas Wijaya Kusuma menampilkan hasil-hasil penelitian dari beberapa Program Studi yang ada di Fakultas UWKS ( ada 8 Fakultas dengan 23 Program Studi dan Pascasarjana dengan 4 Program Magister). Antara lain; Program Studi Kedokteran Hewan menampilkan Energi Listrik dari Kotoran Sapi.
Perlu diketahui bila peternak memiliki 5-6 ekor sapi dengan memberikan konsentrat (berupa permen sapi) kotorannya ditampung dalam tangki kemudian biogas yang dihasilkan dapat digunakan untuk memasak pada pagi hari dan dimanfaatkan untuk menggerakan generator melalui peralatan conventer, sehingga dapat dihasilkan tenaga listrik sebesar 2000 watt selama 4 jam pemakaian pada malam harinya.
Sementara itu Program Studi Teknologi Industri Pertanian dari Fakultas Teknik UWKS membawa hasil olahan berupa minuman cooktail Siwalan dan memperkenalkan pembuatan Gula Kristal Siwalan (Gula Semut) yang sangat diminati oleh industri makanan kemasan karena memiliki aroma yang khas dan bersifat anorganik.
Ini dapat dikembangkan di daerah yang memiliki banyak pohon Siwalan, terutama di daerah pesisir serta memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada hanya disajikan seperti gula merah atau gula aren batokan seperti selama ini dikerjakan oleh para petani di daerh pesisir seperti di sepanjang pantai Barat Pulau Lombok ini.
Program Studi Teknik Informatika pada Fakultas Teknik UWKS tidak mau ketinggalan dengan menampilkan model peralatan Parabola yang terbuat dari wajan penggorengan (peralatan dapur). Ini berguna bagi daerah-daerah yang ada di blank spot yang terhalang gunung dari pemancar televisi atau menara seluler provider komunikasi. Peralatan yang tepat guna dan murah serta dapat dibuat dengan mudah oleh masyarakat di daerah tertinggal. Juga memperkenalkan pembuatan warnet dan koperasi didaerah pedesaan untuk membuka keterisolirannya dari daerah lainnya.
Program Studi Agronomi dari Fakultas Pertanian UWKS menampilkan Produk jadi Parfum yang terbuat dari daun tanaman mawar dengan teknik kultur jaringan, kebiasaan memanfaatkan bau harum bunga mawar selalu diambil dari mahkota bunga mawarnya, tetapi ini diambil dari daun mahar dan tidak kalah harum baunya yang terbuat dari bunganya. Hal ini lebih mudah untuk mendapatkan bahan baku dan tidak mengenal musim adanya daun mawar ini.
Selain itu tidak ketinggalan Rektor UWKS juga menitipkan hasil penelitian untuk dimasyarakatkan tentang Anti Rayap yang dapat mengawetkan bangunan rumah di pedesaan yang karena tingkat kelembaban dan bahan bangunan dari kayu yang mudah diserang rayap. Dengan teknik tepat guna menggunakan pipa paralon dan teknik gravitasi, cairan pembasmi rayap yang dapat dibeli di toko kimia dimasukan kedalam tanah cukup melindungi bangunan dari serangan rayap yang merugikan. Juga teknik penanggulangan serangan Hama Wereng yang banyak merugikan petani di pedesaan.
Stan pameran UWKS ini senantiasa ramai dikunjungi masyarakat kota Selong, terutama para pelajar yang ingin menambah pengetahuan dan mencari informasi untuk kelanjutan studi mereka kelak bila ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Para peserta pameran sendiri juga banyak tertarik hasil-hasil penelitian UWKS, mereka ingin menerapkan di daerah masing-masing. Untuk itu stan UWKS telah menyiapkan brosur yang dilengkapi dengan Contac Person langsung kepada para peneliti dari UWKS dan beberapa souvenir berupa kaos dan gantungan kunci yang sangat diminati para pengunjung pameran.
Semoga dari Pameran semacam ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah tertinggal agar lebih cepat mengejar ketinggalannya dari daerah lain yang telah maju sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi UWKS serta mendekatkan keberadaan UWKS kepada masyarakat yang memerlukan pendidikan tinggi bagi putera-puterinya selama ini.(drs)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar