Gus Ipul: Bung Tomo Award untuk Pengabdi Masyarakat
Bung Tomo award merupakan salah satu wujud penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Jawa Timur bagi pemuda dan masyarakat Jawa Timur yang memiliki prestasi dalam mengabdi kepada masyarakat dan negara secara tulus dan ikhlas.Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Syaifullah Yusuf pada acara Penganugerahan Bung Tomo Award tahun 2011 di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya, Jumat (18/11) malam.
Menurutnya, pemenang penghargaan Bung Tomo Awards ini merupakan pahlawan saat ini yang berjuang di lingkungan masyarakat dalam berbagai bidang yakni sosial, pendidikan dan lingkungan hidup. “ Pemenang Bung Tomo Award, merupakan little winner atau pemenang kecil yang berapresiasi di tempatnya masing-masing untuk berguna bagi masyarakat sekitarnya. Mereka bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk lebih peduli dengan keadaan sekitar dengan rasa ikhlas dan tulus,” ujar Wagub Jatim itu.
Bung Tomo Award dibagi menjadi tiga kategori yakni kategori sosial, pendidikan dan lingkungan hidup. Pada kategori sosial pemenangya adalah Ulo Topan, salah satu pekerja di Liponsos Keputih Surabaya yang mengabdikan hidupnya untuk merawat sekitar 432 orang orang .untuk kategori pendidikan dimenangkan oleh Askim , salah satu pemerhati pendidikan yang mendirikan SLB Karya Bhakti Sidoyoso Wetan Surabaya dan di kategori lingkungan hidup dimenangkan oleh Imam Rochani penjaga kali Surabaya, salah satu pemerhati lingkungan hidup di sungai-sungai di sekitar Surabaya.
Para pemenag Bung Tomo Award merupakan masyarakat biasa yang memiliki rasa ikhlas dan tulus dalam membantu sekitar. “Para pemenang ini, berasal dari masyarakat biasa, yang dengan tulus memperhatikan lingkungan dan kondisi saat ini, “ ujar Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim itu.
Pada kesempatan yang sama, Gus Ipul menyampaikan sebagai bangsa yang besar, setiap lapisan masyarakat harus selalu mengingat sejarah. Salah satunya adalah sejarah pahlawan yang telah mengabdikan nyawanya demi kemerdekaan bangsa ini. “Jangan sampai kita melupakan sejarah bangsa ini, karena bangsa ini bisa menjadi besar tanpa sejarah itu. Kita wajib mempertahankan nilai lama yang baik itu,” tambahnya.
Selain mengingat sejarah, kunci menjadi bangsa yang besar adalah membentuk moralitas, akhlak dan adat istiadat yang baik. Hal itu perlu dikembangkan demi sebuah kemajuan bangsa. “Indonesia bersyukur diwaris budaya, akhlak dan moralitas yang bagus karena bisa mnejadi modal utama untuk maju dan wajib kita pertahankan tradisi itu,”tandasnya. (tra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar