Rabu, 06 Juli 2011

edisi 58

PAUD Jatim Harus Terus Jadi yang Terbaik

Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo mengatakan, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang ada di Jawa Timur harus menjadi yang terbaik di Indonesia. Dengan cara ini generasi penerus Jatim diharapkan semakin berkualitas dalam meneruskan pembangunan.
“PAUD kita sudah mendapat pengakuan dari pemerintah pusat karena dianggap terbaik dalam mengelolahannya, tapi jangan bangga, karena itu bisa disebabkan kualitas kita yang memang baik atau daerah lain yang belum mampu, karena itu kualitas harus terus kita tingkatkan,“ kata Pakde Karwo pada Pembukaan Sosialisasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) kerjasama TP PKK dan Dinas Pendidikan Jatim, di Surabaya, Sabtu (28/5) lalu.
Gubernur yang hadir bersama Ketua TP PKK Prov.Jatim Dra.Hj.Nina Soekarwo MSi itu mengatakan, kemampuan berfikir sangat ditentukan pola pendidikan anak di usia dini. Jika polanya salah, maka keinginan pemerintah menciptakan generasi muda cerdas, kuat, dan sehat sulit tercapai.
“Selain pola pendidikan, pola makan yang baik juga menentukan kualitas berfikir anak, hasil temuan menyebutkan 40,7% kasus gizi buruk karena asupan gizi yang tidak memenuhi standar, itu jangan sampai terjadi lagi,” katanya.
"Meskipun PAUD terbaik di Indonesia, tapi jangan sampai berhenti berinovasi, jangan terlalu puas," katanya. Program PAUD dikembangkan sekitar tahun 2002. Hingga saat ini, terbentuk 13.357 PAUD di 38 kabupaten dan kota di Jatim dengan peserta didik sebanyak 390.974 dan dibina 47.805 tenaga pendidik. Namun, angka partisipasinya dinilai belum ideal.
Berdasarkan data rekapitulasi Dinas Pendidikan Jawa Timur, terdapat sekitar 13.695 lembaga PAUD. Dimana rinciannya, taman penitipan anak (TPA) sebanyak 234 lembaga, kelompok bermain sebanyak 9.698 unit dan POS PAUD yang mencapai 3.763 lembaga. Sementara jumlah pendidiknya mencapai 47.805 orang.
Meski angka peserta didik PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) mulai usai 0-4 tahun di Jawa Timur tertinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, namun angka partisipasinya sekitar 14,35 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Dr Harun MSi MM mengatakan,standarisasi kualitas penyelenggara pendidikan ini sangat penting mengukur kualitas penyelenggaraan pendidikan agar makin baik. Ini karena sebagian besar penyelenggaraan PAUD adalah pihak swasta. Kalau tidak ada standarisasi kualitas, maka yayasan akan mengelola dengan semaunya sendiri sehingga merugikan masyarakat.
Selanjutnya, Dinas Pendidikan Jatim melakukan fasilitasi saja. Karena selebihnya, kabupaten/ kota memiliki wewenang lebih besar. Termasuk dalam hal pemberian perizinan pendirian PAUD. “Untuk pengawasan dan izin operasional akan ada di tangan kabupaten/kota,” jelasnya.
Jumlah anak usia 0-4 tahun di Jatim sebanyak 2.723.733 orang, angka partisipasinya baru mencapai sekitar 14,35 persen. Jumlah anak usia 2-4 tahun, angka partisipasinya juga belum idela hanya sekitar 29,7 persen. Anak usia 4-6 tahun yang digarap melalui PAUD formal seperti taman kanak-kanak (TK) mencapai sekitar 87,5 persen.
"Angka partisipasi terendah pada usia 0-2 tahun. Karena itu, kami mengusulkan agar dilakukan terobosan dengan program PAUD Holistik, yang mensinergikan antara program PAUD dengan Posyandu," tuturnya.
Posyandu di Jatim sampai saat ini mencapai sebanyak 45.420 lembaga. Dari jumlah tersebut, yang sudah teriintegrasikan dengan program PAUD sebanyak 3.763 lembaga. Sedangkan 41.657 posyandu masih belum dan rencananya akan menyusul posyandu yang sudah terintegrasi.
"Kalau seluruh posyandu sudah terintegrasikan dengan program PAUD, maka diperkirakan akan terdapat tambahan sekitar 833.140 anak, khususnya usia 0-2 tahun yang mendapatkan layanan PAUD Holistik," jelasnya. (aji)

edisi 58

Festival Makanan Khas Jatim 2011
Kabupaten Probolinggo Juara I
Disusul Magetan dan Nganjuk

Kabupaten Probolinggo yang diwakili Catering Lila dengan menu andalan Botok Mutiara Bentar akhirnya keluar sebagai pemenang pada malam grand final Festival Makanan khas Jawa Timur 2011 yang digelar di Hotel Singgasana Surabaya, Jumat (17/6) malam. Keberhasilan Probolinggo ini diraih usai menyisihkan sembilan peserta finalis dari empat Bakorwil se-Jatim.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Dr Jarianto Msi dikonfirmasi saat acara penjurian mengatakan, pelaksanaan grand final ini diikuti oleh 10 finalis. Lima finalis terdiri dari kabupaten/kota yang lolos dalam babak penyisihan se-Bakorwil Madiun dan Bojonegoro pada 21 april lalu di Kota Kediri. Kemudian, lima peserta lainnya merupakan finalis yang lolos dalam babak penyisihan se-Bakorwil Malang dan Pamekasan yang digelar di Kota Batu pada 26 Mei.
Dalam pelaksanaan grand final ini ditetapkan lima pemenang dan empat pemenang kategori pemilihan stand terbaik. Untuk menentukan para pemenang ini, pihaknya menggandeng dewan juri dari kalangan Asosiasi Chef Jatim, akademisi dan praktisi kuliner. Selain Probolinggo, juara kedua diraih oleh Kabupaten Magetan.
Sementara juara kedua diraih oleh Magetan yang diwakili Catering Jambu Dua, Jl Jambu No 2B, dengan menu andalan Krenci (krengsengan kelinci). Juara tiga diraih oleh kabupaten Nganjuk atas nama RM Lesehan Palem Sewu Jl Raya Wilangan Madiun Km 10 Nganjuk dengan menu andalannya Kuthuk Bakar Kuah.
Sedangkan harapan satu diraih oleh Kota Malang dengan menu andalan Sate Ikan Patin Bakar Madu Hitam. Kemudian harapan dua jatuh pada Kabupaten Jombang atas nama LD Catering Jl KH Salim No 3 Jombang dengan menu andalan Lele Tunu.
Untuk penilain stand terbaik gantian Kabupaten Magetan yang meraih predikat the best. Kemudian terbaik satu dua dan tiga secara berurutan diraih oleh Nganjuk, Sampang dan kota Batu.
Dengan terpilihnya para juara ini, lanjut Jarianto, pihaknya berharap makanan khas Jawa Timur mampu menjadi daya tarik wisata kuliner yang menarik bagi para wisatawan. “Dengan menu makanan yang dikemas menarik, hotel maupun penginapan akan dapat menarik wisatawan berkunjung kembali, terlebih setelah mereka (wisatawan) sudah cocok dengan menu tersebut, pasti akan merekomendasikan kepada teman maupun saudaranya,” katanya.
Selain itu, dengan adanya kegiatan ini, diharapkannya mampu mendorong kinerja pengelola hotel ,restoran, dan jasa boga dalam meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Jatim.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi bisa tercapai apabila potensi produk makanan khas, selalu dimasyarakatkan, dipublikasikan, dan dipromosikan secara luas dan kontinyu di berbagai kesempatan. “Untuk lebih mengenalkan makanan khas Jatim, selain mengadakan festival, pihak restoran maupun hotel juga telah banyak yang menyediakan makanan khas untuk menjamu para tamunya,” katanya.
Perlu diketahui, Pemprov Jatim melalui Disbudpar setiap tahun menyelenggarkan lomba Festival Makanan Khas, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas inovasi dan diversifikasi pelaku wisata dibidang jasa usaha makanan dan minuman. Festival ini juga sebagai media untuk memfasilitasi pelaku industri wisata, khususnya di usaha makanan dan minuman untuk mempromosikan makanan khas daerah sebagai daya tarik wisata kuliner. (ji)

Edisi 58

Ny. I. Made Girina Yasa Jabat Wakil Ketua
Persit Cabang I Sinteldam Brawijaya

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang I Sinteldam V/Brawijaya Ny. Irhan Waroihan, pada Jum’at (27/5) menyerahkan tugas dan tanggung jawab jabatan Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang I Sinteldam V/Brawijaya kepada Ny. I Made Girina Yasa, pada Jum’at (27/5) di Aula Persit KCK PD V/Brawijaya.
Jabatan tersebut diserahkan kepada Ny. I Made Girina Yasa karena beberapa waktu lalu belum terisi. Ny. Irhan Waroihan dalam sambutannya mengatakan, organisasi para istri prajurit TNI AD yang terbentuk dalam wadah Persit Kartika Chandra Kirana, tugasnya bersifat sosial, tidak mempunyai gaji, sehingga anggota Persit hendaknya secara tulus ikhlas melaksanakan tugas-tugasnya, demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Seluruh kegiatan Persit diperuntukkan bagi kesejahteraan anggotanya serta warga masyarakat, khususnya yang kurang mampu ekonominya. Sehingga program-program Persit mayoritas diutamakan yang langsung menyentuh kepada kebutuhan pokok masyarakat, seperti pelayanan kesehatan gratis, KB, khitanan missal, operasi bibir sumbing dll.
Selain membantu tugas pokok Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya yang dipimpin oleh istri Pangdam V/Brawijaya Ny. Gatot Nurmantyo, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang I Sinteldam V/Brawijaya yang di pimpin Ny. Irhan Waroihan, berupaya semaksimal mungkin, dalam membantu dan menyukseskan semua agenda kegiatan Persit tingkat atasannya. (pen)


Keterangan foto:
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang I Sinteldam V/Brawijaya Ny. Irhan Waroihan (pakai jilbab) dan Wakilnya Ny. I Made Girina Yasa.

Edisi 58- PKK Kab.Sampang

TP PKK Kab. Sampang
Operasi Bibir Sumbing untuk Warga Kurang Mampu

Salah satu rangkaian kegiatan untuk memperingati Bulan Bakti Gotong Royong dan Hari Kesatuan Gerak TP PKK Kab. Sampang menggelar operasi bibir sumbing bagi warganya. Acara yang diadakan pada Jum’at-Minggu (10-12) ini hasil kerjasama TP PKK Kab. Sampang, RSUD Dr. Soetomo dan Cleft Lip and Palate centre (CLP)
Sejak beberapa waktu lalu, PKK bekerja sama dengan Puskesmas di masing-masing kecamatan hunting penderita bibir sumbing hingga ke daerah pelosok, bahkan sampai ke Kab. Pemekasan yang mengirimkan 5 warganya untuk mengikuti operasi gratis ini.
Sebanyak 28 penderita berhasil dikumpulkan untuk screening oleh tim CLP , namun hanya 22 peserta terdiri dari 16 anak dan 6 dewasa yang dinyatakan bisa dioperasi di Sampang. Dan satu penderita lain yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi direncanakan akan dioperasi di Surabaya.
Sementara itu, lima Penderita yang dikategorikan ABG (Alveolar Bone Graft) tidak bisa mengikuti operasi saat itu karena membutuhkan perawatan khusus oleh ahli Protodentis dalam waktu cukup lama, bisa mencapai bertahun-tahun sebelum kemudian mendapatkan operasi perbaikan bibir sumbing.
Sehari sebelum operasi, tepatnya hari Jum’at, penderita beserta keluarga mendapatkan pembekalan tentang perawatan pasca operasi bibir sumbing. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi jahitan terbuka kembali atau infeksi setelah operasi.
“Kegiatan ini adalah satu bentuk pengabdian TP PKK Kab. Sampang untuk masyarakat, khususnya warga yang kurang mampu sekaligus untuk memperingati Bulan Bakti Gotong Royong dan Hari kesatuan Gerak tahun ini,” tutur RA. Winahyu Noer Tjahja, ketua TP PKK Kab. Sampang.
“Selain keluarga diberi pembekalan tentang cara merawat luka operasi, ketua TP PKK dan kepala Puskesmas tingkat kecamatan juga kami beri tanggung jawab untuk memantau perkembangan penderita sampai luka operasi sembuh,” sambung ibu empat anak ini, berkaca dari pengalaman tahun lalu saat acara serupa digelar oleh Pemda setempat.
“Jumlah penderita bibir sumbing di Sampang sudah menurun, dari 50 penderita yang diminta oleh CLP kami hanya bisa menemukan 28 orang. Ke depannya, bila ditemukan lagi masyarakat yang menderita bibir sumbing akan kami kirim ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya untuk mendapatkan pelayanan operasi gratis,” tutur istri Bupati Sampang Noer Tjahja ini.
Tim dokter operasi bibir sumbing gratis ini berjumlah 40 orang, terdiri dari 7 ahli bedah plastik, ahli anestesi, perawat dan tim lain. Acara yang diselenggarakan di RSUD Sampang ini dipantau langsung oleh pengawas dari yayasan CLP, Prof. dr Saifuddin Noer, SpBP(K) (tya)

Edisi-58 PKK Sumenep

PKK Sumenep Gelar Donor Darah

Lagi-lagi, Tim Penggerak PKK Sumenep membuat terobosan mengganggakan. Di tengah semakin meningkatnya kebutuhan darah, TP PKK Sumenep melaksanakan donor darah di Pendopo Agung Kabupaten Sumenep, Kamis (2/6) lalu..
Ketua TP PKK Sumenep, NY Hj Wafiqah Busyro Karim mengatakan, donor darah mempunyai dua motivasi, Pertama untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan darah dan kedua untuk kesehatan kita sendiri. “Donor darah merupakan proses sirkulasi yang paling gampang , praktis dan murah meriah. dan itu sangat membantu kesehatan kami. Dan Ini juga merupakan bagian dari kegiatan sosial di PKK Kabupaten Sumenep”, ujar Mila, panggilan akrabnya.
Nyai Mila menjelaskan, bahwa sebagai manusia yang dikarunia oleh raga dan badan yang sehat, sudah selayaknya di gunakan untuk hal-hal yang positif. ”Kita berusaha untuk memberikan kemudahan dan bantuan darah bagi mereka yang membutuhkan,” lanjutnya.
Dalam kesempat intu juga, wanita kelahiran Surabaya ini berkomitmen agar kegiatan donor darah itu akan istiqamah dilaksanakan minimal 3 bulan sekali guna memberikan konstribusi nyata bagi mereka yang sedang kesulitan mendapatkan darah. Ia bersama jajarannya berkomitmen untuk mencari solusi terbaik guna mendukung kekurangan darah yang ada di Indonesia.
”Kami ingin donor darah menjadi semacam life style atau budaya di masyarakat, di mana orang merasa belum lengkap apabila belum menjadi pendonor darah,” ujarnya. ”Dengan begitu maka kita tidak akan mendengar lagi kasus-kasus kemanusiaan yang terjadi akibat kurangnya stok darah,” tambahnya.
Donor darah merupakan suatu kegiatan yang positif. Dari sudut medis menyumbang darah baik bagi kesehatan. Selain itu, donor darah akan membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Penelitian menunjukkan, mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh.
Walau masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hal tersebut, kelebihan zat besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu akan membuat kolesterol jahat (LDL) membentuk aterosklerosis (plak lemak yang akan menyumbat pembuluh darah).
Volume darah akan kembali normal 24 jam setelah melakukan donor darah. Sel-sel darah merah akan dibentuk kembali dalam waktu 4-8 minggu. Jadi, pendonor tidak perlu khawatir akan kekurangan darah. Menyumbang darah sama sekali tidak akan mengurangi kekuatan tubuh.
Dalam acara donor darah tersebut, Ketua TP PKK Sumenep paling awal menyumbangkan darahnya diikuti oleh hampir seluruh TP PKK Sumenep dan pengurus Dharma Wanita Kabupaten Sumenep. (hms)

Parfi Jatim- Wira Lina


Wira Lina, SE,
Sekretaris ParfiJatim

Berharap Parfi Jatim Berkibar Kembali
     Nama Wira Lina sudah tidak asing lagi bagi kalangan salebritis di Parfi Jawa Timur maupun di daerah lainnya. Wanita kelahiran Surabaya, 15 September 1975 yang menjabat sebagai Sekretaris Parfi Jawa Timur ini mengakui enjoy dengan aktifitasnya. “Selama menjabat sebagai Sekretaris Parfi saya selalu mendapatkan dukungan dari  keluarga maupun sahabat dan relasi. Dan semua itu, saya lakukan demi Parfi Jawa Timur,” ujar Wira Lina saat menerima Kirana.
Wanita murah senyum ini mengatakan,  walaupun jabatannya telah berakhir bulan Juni 2011, bukan berarti kiprah  Wira Lina akan berakhir untuk mengurusi Parfi Jatim. Lina, demikian panggilan akrabnya, akan berusaha terus membangkitkan kembali nama besar organisasi insan film Jawa Timur.
“Walaupun nama Parfi Jatim sempat mati suri saya akan berusaha membangkitkan kembali seperti jaman emas Parfi Jawa Timur dulu. Untuk itu, saya berharap masayarakat maupun pemerintah bisa ikut andil membangkitkan nama Parfi Jawa Timur. Selain itu juga, rekan-rekan pers juga harus ikut membangkitkan Parfi Jawa Timur,” ujar Lina berharap.
Kiprah istri dari pengusaha batubara H. Syamsul AS  terjun dalam dunia entertainment  sejak tahun 1982 diawali sebagai model. Seiring dengan waktu karier mulai menanjak di  dunia action di tahun 1991. Beberapa film yang pernah ia bintangi antara lain : Kidung Sunyi Sang Biduan (SCTV), Madu Racun dan Anak Singkong (TPI), bintang tamu Ketoprak Humor (RCTI), Dr. Santika (layar lebar).dan film terbarunya Bercanda Dengan Nyawa sebagai Rukamah FTV ( SCTV)  terakhir adalah film semi dukomenter berjudul Bulan Purnama yang rencananya film ini akan diikutkan ajang Festival Film Indonesia (FFI).
“Walaupun waktu saya sangat padat dan sangat terbatas bukan berarti saya harus melupakan kewajiban sebagai seorang ibu dan istri bagi suami. Bagi saya paling utamakan adalah keluarga dimana harus menjaga terus perkembangan anak-anak. Saya bersyukur yang saya lakukan ini sudah mendapatkan dukungan dari suami maupun anak-anak,” papar ibu dari  Felisha Laurens Kavita Dewi dan Claudya Izhabela Aurelli ini.
Lina berharap.dengan terpilihnya ketua Parfi Pusat yang baru ( Aa’ Gatot Brajamusti) akan menjadi inspirasi baru bagi anggota Parfi Jawa Timur dan memberi regenasi muda. Selain itu, Lina menginginkan dari ketua umum baru bisa mendukung  untuk merealisasikan produk-produk film Parfi Jawa Timur. “ Kami berharap dengan adanya ketua Parfi baru ini bisa memberi inspirasi baru pada anggotanya terutama dari Jawa Timur. Saat ini pemerintah Jawa Timur sudah mulai mendukung dengan langkah-langkah Parfi Jawa Timur,” sambungnya.
Disingung untuk tampil sebagi calon ketua Parfi Jawa Timur? Dengan tegas wanita modis ini mengatakan, dirinya masih belum memiliki pikiran ke arah sana. Ia lebih memfokuskan diri untuk membangkitkan nama Parfi Jawa Timur  dulu melalui kegiatan atau event. “Bagi saya adalah bagaimana cara agar nama Parfi Jawa Timur bisa berkibar kembali di masyarakat. Soal saya mencalon diri, ah kita lihat saja nanti mas,” tutup Wira Lina sambil tersenyum. (ali)

Selasa, 05 Juli 2011

Berita Adipura Sumenep


Piala Adipura Diarak Keliling Kota Sumenep
Bupati Berterima Kasih pada Masyarakat

Piala Adipura Diarak Keliling Kota Sumenep


Pemerintah Kabupaten Sumenep berhasil meraih Anugerah Adipura tahun 2011 Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup untuk Kategori Kota Kecil.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep menyambut penghargaan Anugerah Adipura yang ke 4 kalinya tersebut, sekaligus melaksanakan kirab penghargaan Adipura di halaman Kantor Bupati, Rabu (8/6) lalu.
Sekda Kabupaten Sumenep, Drs. H. Moh. Saleh, M.Si mengatakan, Pemerintah Daerah dan masyarakat patut berbangga diri dengan raihan penghargaan Adipura untuk yang ke 4 kalinya, mengingat untuk meraih penghargaan tersebut bukan sebuah pekerjaan mudah.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep sangat berterima kasih pada semua elemen baik masyarakat, lembaga pemeritah/swasta, TNI dan Polri di Kabupaten Sumenep. Sebab, tanpa adanya dukungan semua pihak, mustahil pemerintah daerah bisa meraih dan mempertahankan penghargaan Anugerah Adipura 2011.
”Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si menitip pesan pada kami untuk menyampaikan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya atas semua peran dan partisipasi elemen pemerintah, serta masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan asri. Karena itu, diharapkan untuk tahun mendatang bisa meningkatkan kebersihan sekaligus mempertahankan penghargaan Adipura ini,” jelasnya.
Moh.Saleh menyatakan, peran serta masyarakat cukup besar dalam keberhasilan meraih penghargaan Anugerah Adipura 2011. Buktinya, pemilik toko dengan kesadaran yang sangat tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar usahanya, bahkan mengecat tokonya dengan warna yang sama, sehingga dengan kesadaran warga masyarakat tersebut mempunyai nilai yang cukup tinggi dalam lomba Adipura tahun ini.
Raihan Anugerah Adipura 2011, kata dia, layak membuat seluruh jajaran Pemkab Sumenep berbangga karena secara berturut-turut memperoleh Adipura sejak 2008.
"Prestasi ini layak disambut gembira. Namun, jangan hanya bergembira. Mempertahankan sesuatu itu lebih sulit dibanding meraihnya. Oleh karena itu, kami berharap semua jajaran tidak terlena dengan kondisi ini," ujarnya menerangkan.
Saleh juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada "pasukan kuning" dan warga, utamanya pemilik toko yang berada di sepanjang jalan protokol di kawasan kota. ”Yang terpenting Pemerintah Daerah, untuk lomba Adipura tahun mendatang harus terus melakukan pembenahan dan peningkatan kebersihan lingkungan, terutama di daerah yang nilainya masih kurang memuaskan, seperti kondisi lingkungan pasar dan saluran air. Itu dilakukan, agar Kabupaten Sumenep bisa mempertahankan Anugerah Adipura ini di tahun selanjutnya,” ungkapnya.
Kirap penghargaan Anugerah Adipura diikuti oleh semua Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan rute berkeliling di Kecamatan Kota Sumenep hingga Kecamatan Kalianget. (rif )

Adipura Surabaya


Diarak Keliling Kota, Surabaya Rebut
Rangking Pertama Adipura Kencana.

Sebanyak 1.350 pasukan kuning, hijau dan biru, Rabu (8/6) lalu memadati halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya. Kehadiran mereka untuk menyambut kedatangan Piala Adipura Kencana yang diraih Surabaya. Piala yang sudah enam kali diraih kota ini, sangat istimewa. Karena baru tahun ini, Adipura Kencana yang diraih Surabaya mendapat ranking pertama.
Biasanya, Surabaya walau sudah berkali-kali mendapat Adipura, namun belum pernah berada di ranking pertama.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, jika tahun ini, Surabaya berhasil menyingkirkan posisi Kota Padang yang berturut-turut selama tiga tahun bercokol di ranking pertama. "Kita harapkan, pada tahun-tahun berikutnya, Surabaya tetap bertahan di posisi ini," ujar Risma, panggilan akrabnya.
Sebelum dibawa ke Balai Kota, Adipura Kencana sempat diarak mulai bandara Juanda. Arak-arakan menggunakan jeep itu tak saja membawa Adipura Kencana, tapi beberapa piala lain seperti Kalpataru, penghargaan Taman Kota Terbaik, serta beberapa Piala Adiwiyata untuk sekolah yang peduli lingkungan.
Rute arak-arakan piala bergengsi tersebut akan dimulai dari Hotel Utami Juanda, dilanjutkan ke Aloha, Jl Waru, Jl Ahmad Yani, Jl Wonokromo, Jl Raya Darmo, Jl Basuki Rahmat, Jl Gubernur Suryo, Jl Yos Sudarso dan berakhir di Taman Surya.
Di Balai Kota, sebagai ucapan terima kasih atas sambutan warga, Pemkot Surabaya menyiapkan ribuan porsi makanan untuk undangan, termasuk pasukan kuning, hijau dan biru.
"Ada beberapa penilaian yang menjadikan Surabaya meraih Adipura Kencana dengan ranking pertama. Seperti penilaian jalan, taman, penghijauan dan pendestrian. Namun, poin Surabaya semakin meningkat saat detik-detik terakhir para juri memberi penilaian pada Festival Pasar yang kita gelar," aku Risma.
Untuk Adipura kategori Kota Metropolitan ini, Surabaya sudah meraihnya berturut-turut selama enam kali. Sehingga wajar jika pesta kegembiraan itu dilaksanakan. Sebenarnya tak hanya piala Adipura saja yang diboyong ke kota ini, ada beberapa penghargaan lain seperti penghargaan Taman Kota Terbaik, Kalpataru, dan Adiwiyata. Penghargaan Taman Kota Terbaik diberikan karena Surabaya dinilai baik dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Untuk Kalpataru diberikan kepada Lulut Sri Yuliani, warga Kedung Asem Indah. Sementara untuk penghargaan Adiwiyata, diberikan ke SD Santa Maria, SD Perak Barat, SD Kandangan 1, dan SMP Negeri 16 yang berhasil meraih Adiwiyata Tahun Pertama, serta SD Kandangan 3 untuk Adiwiyata Mandiri. (as)

HUT Bhayangkara Gresik


HUT Bhayangkari, Istri Anggota Polres Gresik Lakukan Donor Darah

            Polisi itu mempunyai tugas mulia, sebagai penegak kebenaran. Oleh karena itu, anggota Bhayangkari Gresik diwajibkan untuk selalu mendukung kinerja suami dan mengikuti jejak suami selama menjalankan tugas.
            Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Gresik Ny. Riyanawati Jacub Prayogo didampingi Ny. Indri R. Bambang Tjahyo Bawono, mengatakan untuk menyemarakan kegiatan HUT Bhayangkara ke 65 tahun 2011, pihaknya minta agar anggota Bhayangkari se jajaran Polres Gresik ikut berpartisipasi melakukan donor darah di gedung pertemuan Polres Gresik.                                  Ny. Riyanawati Jacub Prayogo, duduk bersama anggota Bhayangkari yang menunggu giliran mendonorkan darahnya diraut mukanya  tampak berbingar. Sebelum mendonorkan darahnya, Ny. Riyanawati terus memantau anggota lainnya yang sedang diambil darahnya, sehingga harus menunggu giliran .
            Ibu tiga anak, semua laki-laki kelahiran Kediri ini mengisahkan pertemuannya Pak
Jacub Prayogo putra kelahiran Malang itu. Pertemuan pertama terjadi di Kota Baru Kalimantan Selatan, pada waktu itu Pak Jacub masih berpangkat Ipda. “Itupun dikenalkan oleh kakak saya yang menjadi Komandan Kodim,” jelas Riyanawati mengenang pertemuan dengan Pak Jacub Prayogo yang sekarang sudah berpangkat AKBP dan menjabat Kapolres Gresik.
            Sebagai isteri seorang polisi, yang mempunyai tugas mulia dan penegak kebenaran sudah barang tentu merasa bangga. Saya bangga sekali mempunyai suami polisi, karena mempunyai tugas mulia dan penegak kebenaran, tegas Ny.Riyanawati dengan suara lemah lembut.
            Sesekali sebagai suami isteri saling memberikan masukan dan saling memperingatkan secara kesinambungan sehingga selama menjalankan tugas bisa berjalan dengan sempurna.
            Sementara itu, Ny. Indri R. Bambang TB, yang isteri Wakapolres Gresik Kompol R. Bambang Tjahjo  Bawono, mengatakan selain ikut donor darah, anggota Bhayangkari Polres Gresik melakukan kegiatan beberapa jenis lomba dan jalan santai. ( Har ).